Senin, 16 November 2015

alat ukur dan multimeter analog



BAB I
PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Dalam makalahini, saya membahas tentang alat ukur dan avometer analog, alat ukur ini sekarang sudah banyak di pakai, terutama pada kelistrikan.Seorang teknisi biasanya memiliki alat ukur wajib yang mereka gunakan untuk keperluan teknis yaitu avometer. Untuk melakukan pekerjaan elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, Karena dengan alat ukur dapat diketahui :
1. Besaran Arus listrik dalam satuan Ampere (A)
2. Besaran Tegangan listrik dalam satuan Volt (V)
3.Besaran Resistansi dalam satuan Ohm (Ὼ)
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Amperemeter, sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukur resistansi disebut Ohm meter.Avometer sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat.

1.2 Rumusan Masalah
           
Avometer merupakan alat yang mempunyai tiga fungsi sekaligus oleh karena itu kita harus mengetahui bagaimana cara penggunaan alat tersebut.Dalam makalah ini akan membahas pemasalahan tentang :
            1.Apa itu avometer ?
            2.Apa saja fungsi avometer ?
            3.Jenis avometer
            4.Bagian dari avometer analog
            5.Cara mengukur menggunakan avometer analog

1.3 Tujuan
                        Adapun tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut :
            1.Merupakan tugas dari mata kuliah pengukuran listrik
            2.Mengetahui apa itu avometer
            3.Mengetahui fungsi dan pemakaian alat ukur dasar listrik avometer
            4.Mengetahui cara mengukur menggunakan avometer
           
1.4 Manfaat
            Manfaat dari tugas makalah yang saya buat adalah untuk memberi pangetahuan kepada para pembaca agar mengetahui avometer secaramendalam
1.5 Batasan Masalah
Dalam hal ini saya batasi permasalahan yang di bahas yaitusebatastentang alat ukur listrik yaitu avometer.
1.6 Sistematika pembahasan
Dalam pembahasan ini dimulai tentang apa itu avometer, fungsi dariavometer, kegunaan avometer, jenis-jenis avometer, cara mengukur menggunakan avometer, dan metode pengukura
avometer

























BAB II

ISI

2.1 Apa Itu Avometer
       
Avometer asal kata dari AVO dan meter. Artinya, ‘A’ ampere untuk mengukur arus listrik. ‘V’ voltase buat ukur voltase atau tegangan.‘O’ untuk mengukur ohm atau hambatan. Terakhir, yaitu meter atau satuan dari ukuran,maka itu disebut avometer.Ada empat tulisan besar bertuliskan DCV, ACV, DCma dan OHM.Pertama, DCV fungsinya untuk mengukur voltase arus searah. Contohnya, baterai atau aki. Berikutnya, ACV. Sisi yang ini, digunakan jika inginmengukur arus listrik bolak-balik.Huruf besar ketiga, OHM. Bagian ini berfungsi untuk mengukur tahanan.Terkahir, Dcma.Sisi yang ini, berfungsi untuk mengukur ampere.

2.2 Fungsi Avometer

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuatarus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alatmulti tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsiamperemeter, voltmeter dan ohmmeter.Amperemeter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter danshunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yangkecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambah dengan hambatanshunt.Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya iodel gaya magnetis.Arus yang mengalir pada kumparan yang diselimuti medan magnet akanmenimbulkan gaya iodel yang dapat menggerakkan jarumamperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar  pula simpangannya

4.Voltmeter/Volt Meter
Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapatmeningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.Gaya iodele akan timbul dari interaksi antar medan magnetdan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar aruslistrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yangterjadi.

3.Ohmmeter/Ohm Meter
Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuanohm

2.3 Jenis Avometer 
Avometer atau multimeter merupakan alat ukur yang sangat bergunadalam membuat pekerjaan kita menjadi mudah, dengan mengenal pastikerusakan, tahanan, arus, maupun tegangan. Multimeter dibagi menjadi duayaitu :
1.Avo Analog
2.Avo Digital
           


1.AVO meter Analog

Multimeter analog menggunakan tampilan dengan penunjukkan jarum ke range-range yang kita ukur denganprobe. Multimeter initersedia dengan kemampuan untuk mengukur hambatan ohm, tegangan(Volt) dan arus (mA). Di pasaran banyak sekali berbagai macam merk yang beredar dari multimeter analog ini. Multimeter analog mempunyaikeuntungan karena harganya yang lebih murah dan biasanya multimeter analog tidak digunakan untuk mengukur secara detail suatu besaran nilaikomponen, tetapi kebanyakan hanya digunakan untuk baik atau jeleknyakomponen pada waktu pengukuran. Atau juga digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik sesuaidengan rangkaian blok yang ada.



2.AVO meter Digital
                       

AVO meter digital (menggunakan display digital).Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya.Misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe / kabel penyidik warna merah dan hitam.Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil





2.4 Bagian Avometer Analog


           
2.5 Cara Mengukur Menggunakan Avometer Analog
                        Cara Menggunakan Multimeter Analog
1.Untuk memulai pengukuran hendaknya jarum menunjukkan angka nol.
2.Putarlah sakelar pemilih kea rah besaran yang akan di ukur missal ke arah DC mA apabila akan mengukur arus DC,ke arah DC V untuk mengukur tegangan DC.
3.Untuk mengukur tahanan (resistor),sakelar pemilih di arahkan ke sekala ohm dan nolkandahulu dengan menggabungkan probe positif dan negative.Apabila belum menunjukkan angka nol cocokkan dengan memutar ADJ Ohm.
4.Sambungkan penjolok warna merah ke jolok positif dan warna hitam ke jolok negative
5.Untuk pengukuran besaran DC,jangan sampai terbalik utub positif dan negatifnya karena bisa menyebabkan alat ukurnya rusak.
a).Mengukur Tegangan DC
1.Atur selekktor pada posisi DCV
2.Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di s=cek,jika tegangan yang di cek ekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
3.Unntuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya maka atur batas ukur pada posisi tertinggi supaya multimeter tidak rusak.
4.Hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan di cek,probe warna merah pada posisi (+) dan probe warna hitam pada titik (-) tidak boleh terbalik.
5.Baca hasil ukur pada multimeter
b). Mengukur Tegangan ACV
1.Atur selector pada posisi ACV
2.Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar tegangan yang akan di cek,jika tegangan yang di cek sekitar 12Volt maka atur posisi skala di batas ukur 50V.
3.Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui besarnya hubungkan atau tempelkan probe multimeter ke titik tegangan yang akan di cek.Pemasangan probe multimeter boleh terbalik.
5.Baca hasil ukur pada multimeter.
c). Mengukur Kuat Arus DC
1.Atur selector pada posisi DCA
2.Pilih skala batas ukur berdasarkan perkiraan besar arus yang akan di cek,missal:arus yang di cek sekitar 100mA maka atur posisi skala batas ukur 250mA atau 500mA.
3.Perhatikan dengan benar batas maksimal kuat arus yang mampu di ukur oleh mmultimeter karena jika melebihi batas mak fuse (sekring) pada multimetr akan putus dan multimeter sementara tidak bisa dipakai dan fuse sekring harus diganti dulu.
4.Pemasangan probe multimeter tidak sama dengan saat pengukuran tegangan DC dan AC,karena mengukur arus berarti kita memutus salah satu hubungan catu daya ke beban yang akan dicek arusnya,lalu menjadikan multimeter sebagai penghubung.
5.Hubungkan probe mulimeter merah pada output tegangan (+) dari beban/rangkaian yang akan dicek pemakaian arusnya.
6.Baca hasil ukur pada multimeter.
d). Mengukur Nilai Hambatan Sebuah Resistor Tetap
1.Atur selector pada posisi Ohmmeter
2.Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai resistor yang akan di ukur.
3.Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali),artinya hasil peninjukkan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
4.Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resistor boleh terbalik
5.Baca hasil ukur pada multimeter ,pastikan nilai penunjukan multimeter sama dengan nilai yang ditunjukkan oleh gelang warna resistor
e). Mengukur Nilai Hambatan Sebuah Resistor Variable
1.Atur selector pada posisi ohmmeter
2.Pilih skala batas ukur berdasarkan nilai vriabel resisitor (VR) yang akan di ukur
3.Batas ukur ohmmeter biasanya diawali dengan X (kali),artinya hasil penunjukan jarum nantinya dikalikan dengan angka pengali sesuai batas ukur
4.Hubungkan kedua probe multimeter pada kedua ujung resisitor boleh terbalik
5.Sambil membaca hasil ukur pada mmultimeter,putar/geser posisi variabel resistor dan pastikan penunjukan jarum multimeter berubah sesuai dengan putaran VR.
f).Mengecek Hubung-Singkat/Koneksi
1.Atur selector pada posisi ohmmeter
2.Pilih skala batas ukur X 1
3.Hubungkan kedu probe multimeter pada kedua ujung kaabel/terminal yang akan dicek koneksinya.
4.Baca hasil ukur pada multimeter ,semakin kecil nilai hambatan yang ditunjukkan maka semakin baik konektivitasnya.
5.Jika jarum multimeter tidak menunjuk kemungkinan kabel atau terminal tersebut putus.
g). Mengecek Diode
1.Atur selector pada posisi ohmmeter
2.Pilih skala batas ukur X1 (kali satu kilo=X 1000)
3.Hubungkan probe multimeter (-) pada anoda dan probe (+) pada katoda.
4.Jika diode yang dicek berupa led maka batas ukur pada X1 dan saat dice,led maka menyala.
5.Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti iode baik,jika tidak  menunjuk berarti iode rusak putus.
6.Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada anoda dn probe (-) pada katoda.
7.Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti iode baik,jika bergerak berarti iode rusak bocor tembus katoda-anoda.
h).Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor rusak putus.
1.Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe multimeter (+) pada basis dn probe (-) pada kolektor
2.Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik,jika bergeark berarti transistor rusak bocor tembus.
3.Hubungkan probe multimeter (-) pada basis dan probe (+) pada emitor.
4.Jika multimeter menunjuk ke angka tertentu (biasanya sekitar 5-20K) berarti transistor baik,jika tidak menunjuk berarti transistor rusak putus.
5.Lepaskan kedua probe lalu hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada emitor.
6.Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik,jika bergerak berarti transistor baik,jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus
7.Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.
8.Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik,jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus.
i). Mengecek Transistor PNP
1.Atur selektor pada posisi Ohmmeter
2.Pilih skala batas ukur X 1K (kali satu kilo=X1000).
3.Hubungkan probe multimeter (+) pada basis dan probe (-) pada kolektor.
4.Jika multimeter menunjuk ke angka teretentu (biasanya sekitar 5-20K) bararti transistor rusak putus
5.Hubungkan probe multimeter (+) pada emitor dan probe (-) pada kolektor.
6.Jika jarum multimeter tidak menunjuk (tidak bergerak) berarti transistor baik,jika bergerak berarti transistor rusak bocor tembus.

j).Mengecek Kapasitor Elektrolit
1.Atur selektor pada posisi Ohmmeter
2.Pilih skala batas ukur X 1 untuk nilai elko di atas 1000µF,X 10 untuk nilai elko di atas 100µF-1000µF,X 100 untuk nila elko 10µF-100µF dan X 1K untuk nilai elko dibawah 10µF.
3.Hubungkan probe multimeter (-) pada kaki (+) elko dan probe (+) pada kaki (-) elko.
4.Pastikan jarum multimeter bergerak ke kanan sampai nilai tertentu (tergantung nilai elko) lalu kembali ke posisi semula
5.Jika jarum bergerak dan tidak kembali maka dipastikan elko bocor
6.Jika jarum tidak bergerak maka elko kering/tidak menghantar.





BAB III
KESIMPULAN
Alat ukur elektronika adalah suatu  alat yang dapat mengetahui besarnya nilai yang digunakan dalam sebuah alat ukur elektronika berdasarkan tingkat ketelitian tertentu.
Beberapa contoh alat-alat elektronika adalah sebagai berikut :
• Amperemeter
• Voltmeter
• Ohmmeter
• Multimeter
• Kapasitor
Masing-masing dari alat tersebut mempunyai kegunaan / fungsi yang berbeda-beda.
Amperemeter : Untuk mengukur arus listrik baik untuk listrik DC maupun AC Alat amper-meter ini mempunyai simbol A m, A-m, atau A•m dalam satuan SI, dan dapat berupa alat ukur analog.
Voltmeter : untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik.
Ohmmeter : alat pengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk menahan mengalirnya arus listrik dalam suat konduktor.
Multimeter : untuk mengukur harga resistensi (tahanan),tegangan AC (Alternating
current),tegangan DC (Direct current), dan arus DC.
Kapasitor : alat yang dapat menyimpan energi di dalam
medan listrik, dengan cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari muatan listrik.


www.um.ac.id 
http://mengenalavometer.bloggspot.com 
http://doanco.blogspot.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar