Senin, 16 November 2015

kesalahan pengukuran



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadidapat diprediksi dengan kuat. Namun bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilaibenar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Setiap pengukuran tidak pernah tetap dan mempunyai taksiran nilai. Proses pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan salah satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user.
Dalam kegiatan sehari-hari, apabila seseorang akan melakukan pengukuran maka tidak terlepas ia akan melakukan penaksiran dari hasil yang diperoleh. Hal ini tidak lain hanya untuk memudahkan suatu perhitungan tetapi juga harus memperhatikan taksiran tersebut agarkesalahan yang dilakukan dalam pengukuran tersebut dapat diperkecil dengan kata lain harus memperhatikan ketelitiannya disamping barang apa yang diukur.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
a.       Agar dapat memahami pengertian dari kesalahan pengukuran.
b.      Untuk mengetahui macam-macam kesalahan yang terjadi pada saat melakukan pengukuran.


C.      Manfaat
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat melakukan pengukuran  dan bagaimana kita dapat mengatasi kesalahan yang terjadi tersebut, kita juga dapat mengetahui macam-macam kesalahan yang sering terjadi.

D.      Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah “kesalahan pengukuran” ini adalah :
a.       Apa pengertian dari kesalahan pengukuran ?
b.      Apa-apa saja Kesalahan dalam pengukuran ?


BAB II
ISI

Dalam pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur atau instrumen, tidak mungkin mendapatkan nilai benar. Namun, selalu mempunyai ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam pengukuran. Kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi kesalahan umum, kesalahan sistematis, dan kesalahan acak. Berikut macam-macam kesalahan pengukuran.
Sumber kesalahan ini meliputi :
(1) derau (noise)
(2) waktu tanggap (respone time)
(3) keterbatasan rancangan (design limitation)
(4) pertambahan atau kehilangan energi karena interaksi
(5) transmisi
(6) keausan atau kerusakan sistem pengukuran
(7) pengaruh ruangan terhadap sistem
(8) kesalahan penafsiran oleh pengamat.

a.         Kesalahan  sistem  (systematic error)
Kesalahan sistematik terjadi akibat dari alat yang digunakan selama proses pengukuran.
       Kesalahan kalibrasi, yaitu pada waktu peneraan semula, sehingga harga skalanya tidak benar atau karena suatu hal misal temperatur, kelembaban yang tidak sesuai dengan kondisi di kala peneraan
       Kesalahan manusia (human error), yaitu si pengukur dapat menyebabkan kesalahan tertentu, misalnya adanya paralak, optimisme atau pasimisme. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pengukuran ulang atau pengukur yang lain
       Experimental error, yaitu kesalahan yang diakibatkan karena cara pengukuran yang salah
       Kesalahan teknik (error of technique), yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh adanya bagian alat ukur yang bekerja tidak semestinya
       Kesalahan statistik (random error), kesalahan ini disebabkan karena sesuatu hal yang tidak diketahui dari luar dan timbulnya tidak menentu. Karena sumbernya tidak diketahui, maka kesalahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dan hanya dapat diperkirakan dengan cara statistic

b.        Kesalahan Acak
Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kondisi lingkungan disebut kesalahan acak. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil pada saat pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron). Fluktuasi (naik turun) kecil ini bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown molekul udara, fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise) elektronik yang besifat acak dan sukar dikendalikan.

c.         Kesalahan Umum
Kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika mengukur termasuk dalam kesalahan umum. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang disebabkan oleh pengamat. Kesalahan ini dapat disebabkan karena pengamat kurang terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat membaca skala yang tidak benar, dan kekeliruan dalam membaca skala.



BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Jadi kesalahan pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dari suatu pekerjaan pengukuran yang di lakukan oleh seseorang pengamat. Kesalahan pada dasarnya tidak dapat dihindarkan tetapi dapat diminimalisasi dengan pendekatan ilmu. Kesalahan dapat terjadi karena faktor manusia, alat, dan alam.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar