BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran satuan
yang dijadikan sebagai
patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran.
Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar
gejala-gejala peristiwa yang akan terjadidapat diprediksi dengan kuat. Namun
bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan
instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilaibenar X0, melainkan selalu terdapat ketidakpastian. Setiap
pengukuran tidak pernah tetap dan mempunyai taksiran nilai. Proses pengukuran dalam system tenaga listrik merupakan salah satu
prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh
besaran-besaran yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen
kontrol maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user.
Dalam kegiatan
sehari-hari, apabila seseorang akan melakukan pengukuran maka tidak terlepas ia
akan melakukan penaksiran dari hasil yang diperoleh. Hal ini tidak lain hanya
untuk memudahkan suatu perhitungan tetapi juga harus memperhatikan
taksiran tersebut agarkesalahan yang dilakukan dalam pengukuran tersebut dapat
diperkecil dengan kata lain harus memperhatikan ketelitiannya disamping barang
apa yang diukur.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan
makalah ini yaitu :
a.
Agar dapat memahami pengertian
dari kesalahan pengukuran.
b.
Untuk mengetahui macam-macam kesalahan yang terjadi pada
saat melakukan pengukuran.
C.
Manfaat
Manfaat dalam
penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui kesalahan-kesalahan yang terjadi pada saat melakukan
pengukuran dan bagaimana kita dapat mengatasi
kesalahan yang terjadi tersebut, kita juga dapat mengetahui macam-macam
kesalahan yang sering terjadi.
D.
Rumusan masalah
Adapun rumusan
masalah yang akan dibahas pada makalah “kesalahan pengukuran” ini adalah :
a.
Apa pengertian dari kesalahan
pengukuran ?
b.
Apa-apa saja Kesalahan dalam pengukuran ?
BAB II
ISI
Dalam pengukuran besaran fisis menggunakan alat ukur
atau instrumen, tidak mungkin mendapatkan nilai benar. Namun, selalu mempunyai
ketidakpastian yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam pengukuran.
Kesalahan dalam pengukuran dapat digolongkan menjadi kesalahan umum, kesalahan
sistematis, dan kesalahan acak. Berikut macam-macam kesalahan pengukuran.
Sumber
kesalahan ini meliputi :
(1) derau (noise)
(2) waktu tanggap (respone time)
(3) keterbatasan rancangan (design limitation)
(4) pertambahan atau kehilangan energi karena interaksi
(5) transmisi
(6) keausan atau kerusakan sistem pengukuran
(7) pengaruh ruangan terhadap sistem
(8) kesalahan penafsiran oleh pengamat.
(1) derau (noise)
(2) waktu tanggap (respone time)
(3) keterbatasan rancangan (design limitation)
(4) pertambahan atau kehilangan energi karena interaksi
(5) transmisi
(6) keausan atau kerusakan sistem pengukuran
(7) pengaruh ruangan terhadap sistem
(8) kesalahan penafsiran oleh pengamat.
a.
Kesalahan sistem
(systematic error)
Kesalahan
sistematik terjadi akibat dari alat yang digunakan selama proses pengukuran.
•
Kesalahan
kalibrasi, yaitu pada waktu peneraan semula, sehingga harga skalanya tidak
benar atau karena suatu hal misal temperatur, kelembaban yang tidak sesuai
dengan kondisi di kala peneraan
•
Kesalahan
manusia (human error), yaitu si pengukur dapat menyebabkan kesalahan tertentu,
misalnya adanya paralak, optimisme atau pasimisme. Hal ini dapat ditanggulangi
dengan pengukuran ulang atau pengukur yang lain
•
Experimental
error, yaitu kesalahan yang diakibatkan karena cara pengukuran yang salah
•
Kesalahan
teknik (error of technique), yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh adanya
bagian alat ukur yang bekerja tidak semestinya
•
Kesalahan
statistik (random error), kesalahan ini disebabkan karena sesuatu hal yang
tidak diketahui dari luar dan timbulnya tidak menentu. Karena sumbernya tidak
diketahui, maka kesalahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dan hanya dapat
diperkirakan dengan cara statistic
b.
Kesalahan Acak
Selain
kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa
menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh
kondisi lingkungan disebut kesalahan acak. Misalnya, fluktuasi-fluktuasi kecil
pada saat pengukuran e/m (perbandingan muatan dan massa elektron).
Fluktuasi (naik turun) kecil ini bisa disebabkan oleh adanya gerak Brown
molekul udara, fluktuasi tegangan baterai, dan kebisingan (noise)
elektronik yang besifat acak dan sukar dikendalikan.
c.
Kesalahan Umum
Kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika
mengukur termasuk dalam kesalahan umum. Kesalahan umum yaitu kesalahan yang
disebabkan oleh pengamat. Kesalahan ini dapat disebabkan karena pengamat kurang
terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat membaca skala yang tidak
benar, dan kekeliruan dalam membaca skala.
BAB
III
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi
kesalahan pengukuran adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dari suatu
pekerjaan pengukuran yang di lakukan oleh seseorang pengamat. Kesalahan pada
dasarnya tidak dapat dihindarkan tetapi dapat diminimalisasi dengan pendekatan
ilmu. Kesalahan dapat terjadi karena faktor manusia, alat, dan alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar